Minggu, 24 Maret 2019
Cerita Ratu Melinting
Kisah Ratu Melinting dan Ratu Darah Putih
https://histori.id/wp-content/uploads/2017/11/cerita-rakyat-nusantara-2-696x348.jpg
Ratu Dipugung atau Ratu Galuh mempunyai dua orang anak laki-laki. Anak pertema bernama Seginder Alam dang yang kedua bernama Gayung Gerunggung. Seginder Alam mempunyai seorang anak gadis yang bernama Putri Sinar Kaca, sedangkan Gayung Gerunggung juga mempunai seorang anak gadis yang bernama Putri Sinar Alam.
Kala itu datanglah Sultan Banten ke Lampung, ia melihat cahaya terang yang memenacar dari bumi ke langit. Sultan mendapat firasat bahwa di Pugung ada seorang putri yang dapat mengakibatkan hal baik jika menikah dengannya. Ratu Dipugung menunjukkan cucunya yaitu putri Seginder Alam yang tak lain adalah Putri Sinar Kaca. Dan kemudian Sultan pun menikahi Putri Sinar Kaca.
Beberapa lama setelah Sultan menikahi Putri Sinar Kaca, Sultan memutuskan untuk kembali sementara ke Banten tanpa Putri Sinar Kaca. Belum lama Sultan berada di Banten, ia melihat kembali cahaya terang yang memenacar dari bumi ke langit seperti yang ia lihat sebelum menikahi Putri Sinar Kaca. Sang Sultan berkata dalam hatinya, “Jika demikian, tentu putri itu masih ada di Pugung (Lampung). Putri yang kunikahi ternyata bukanlah yang terlihat sinarnya itu.” Oleh sebab itu, Sultan memutuskan untuk kembali ke Lampung, tujuannya bukan untuk menemui istrinya “Putri Sinar Kaca” tetapi akan mencari dan menikahi sesegera mungkin Putri yang terlihat sinarnya tadi.
Setelah tiba di Pugung, ia terus berkata pada kakeknya yaitu Ratu Dipugung, bahwasanya yang dinikahinya itu bukanlah putri yang terlihat di dalam sinar yang dilihatnya. Ratu Dipugung lalu menunjukkan cucunya yang lain, putri Gayung Gerunggung yaitu Putri Sinar Alam. Akhirnya Sultan pun menikahinya. Beberapa lama setelah Sultan menikahi Putri Sinar Alam, Sultan memutuskan untuk kembali lagi sementara ke Banten tanpa Putri Sinar Alam.
Beberapa lama sang Sultan berada di Banten, Putri Sinar Kaca melahirkan seorang putra yang diberi nama Kejalo Bidin. Dan kemudian Putri Sinar Alam pun melahirkan seorang putra yang bernama Kejalo Ratu. Kejalo Bidin dan Kejali Ratu tumbuh dan besar di Pugung Lampung. Saat mereka berdua bermain di halamn rumah mereka, mereka melihat tiga ekor burung perkutut yang hinggap di pelepah pohon kelapa, mereka memandang ketiga ekor burung perkutut tersebut dan berlari kepada ibu mereka untuk bertanya:
”Mengapa burung perkutut itu ada tiga ekor, biasanya hanya ada sepasang burung perkutut? Tanya Kejalo Bidin (anak Putri Sinar Kaca). Putri Sinar Kaca pun menjawab ”Yang di sebelah kiri adalah induknya, di tengah adalah anaknya, dan di sebelah kanan adalah anaknya”. Kejalo Bidin pun kembali melontarkan kata-kata ”berarti kami pun mempunyai seorang ayah pula, siapa ayah kami Ibu??”
Putri Sinar Kaca pun tidak berkenan menjelaskan kepada keduanya. Dengan bersikeras mereka berdua selalu memaksa Putri Sinar Kaca untuk menjelaskan kepada mereka yang akhirnya Putri Sinar Kaca pun menceritakan kepada mereka berdua bahwa ayah mereka adalah sama yaitu Sultan Banten.
Setelah mereka tumbuh dewasa, mereka berdua pun memutuskan pergi ke Banten untuk menemui ayah mereka yaitu Sultan Banten. Tiba mereka di Banten dan bertemu Sultan Banten, Sultan Banten pun tidak langsung percaya pada pernyataan mereka berdua, dan sang Sultan memutuskan untuk menoreh pedangnya di dahi kedua bersaudara tersebut, jika darah putih yang keluar dari dahi mereka maka benar mereka berdua adalah putranya.
Sang Sultan pun mencabut pedangnya dan menorehkannya ke dahi kedua bersaudara itu. Ternyata darah putih bercampur kemerahan keluar dari dahi Kejalo Bidin, sedangkan darah putih keluar dari dahi Kejalo Ratu. Sang Sultan pun langsung percaya dan yakin bahwa mereka berdua adalah putra kandungnya.
Sultan pun memberikan gelar kepada kedua putra kandungnya. Kejalo Bidin diberi gelar ”MINAK KEJALO BIDIN”, sedangkan Kejalo Ratu diberi gelar ”MINAK KEJALO RATU DARAHPUTIH”.
Mereka berdualah yang menjadi cikal bakal kebuaian Melinting dan kebuaian Ratu Darahputih. Minak Kejalo Bidin di Melinting dan Minak Kejalo Ratu Darahputih di Kalianda.
Setelah bertahun-tahun sejak peristiwa itu, Ratu Dipugung meminta dua orang ini mendirikan keratuan baru di dalam keratuan Ratu Dipugung. Minak Kejalo Bidin diminta mendirikan keratuan di Melinting (Labuhanmaringgai) dan Minak Kejalo Ratu Darahputih di Kalianda. Keturunan Ratu Darahputih di Kalianda diantaranya adalah Raden Intan yang menjadi pahlawan nasional asal Lampung (perkiraannya Raden Intan keturunan yang ketujuh dari Minak Kejalo Ratu Darahputih).
Ujian Praktek
Sosok Misterius Bernama Serimol Di Tanggamus Lampung Yang Kerap Menghantui Warga
Lampung adalah salah satu provinsi di Indonesia. Provinsi Lampung terdiri atas 15 kabupaten dan kota. Tanggamus adalah salah satu kabupaten di Provinsi Lampung. Tanggamus menyimpan banyak objek wisata yang menarik, seperti Gunung Tanggamus, Air Terjun Lamuran, Air Terjun Way Lalaan dan masih banyak lagi. Tak hanya objek wisata, kabupaten Tanggamus juga menyimpan cerita misteri di dalamnya. Cerita ini adalah cerita tentang makhluk pengghuni hutan di Lampung dan Cerita Misteri di Bendungan Batu Tegi
Masyarakat di Lampung, khususnya masyarakat Tanggamus mengenal sosok misterius bernama Serimol. Serimol adalah manusia berbentuk setengah monyet. Serimol sering muncul di tengah hutan di Tanggamus Lampung. Serimol memiliki tinggi sekitar 120 cm. Walaupun serimol pendek, namun Serimol memiliki kekuatan yang Kekuatan Serimol sama dengan kekuatan 10 lelaki dewasa. Serimol sering disebut makhluk kriptid. Makhluk kriptid adalah makhluk yang belum dapat dibuktikan kebenarannya secara ilmiah. Serimol memiliki kaki dengan ciri tumit menghadap ke arah depan. Kaki serimol digunakan untuk mengecohkan hewan lain yang berusaha mencari jejaknya. Kaki serimol juga digunakan untuk mendaki hutan yang curam.
Pada jaman dahulu, masyarakat Tanggamus sering mengalami kejadian janggal setiap menebang pohon. Misalkan, masyarakat Tanggamus menebang pohon hari ini dan sampai sore hari penebangan yang dilakukan belum selesai, mereka memutuskan pulang untuk beristirahat dan melanjutkan aktivitas menebang pohon esok hari. Ternyata keesokan harinya saat mereka datang ke tempat yang kemarin, selalu muncul bekas tebangan pohon baru. Perbuatan ini dicurigai sebagai perbuatan Serimol. Serimol seringkali mengamati aktivitas masyarakat Tanggamus yang sedang menebang pohon dan menduplikat aktivitas tersebut setelah masyarakat Tenggamus pulang ke rumahnya masing-masing.
Masyarakat Tanggamus mencoba menangkap Serimol dengan memasang perangkap. Salah satu dari warga Tanggamus berpura-pura menjerat lehernya dengan tali yang sudah terikat dari pohon dan melompat ke bawah. Serimol yang mengawasi warga Tanggamus dari jauh pun memperhatikan dengan seksama. Malamnya, setelah warga Tanggamus pulang ke rumah masing-masing, Serimol datang ke tempat awal yang digunakan warga Tanggamus untuk bekerja. Serimol meniru apa yang dilihatnya tadi, yaitu menggantungkan lehernya dengan tali kemudian melompat. Keesokan harinya, warga yang kembali datang untuk bekerja pun menyaksikan sendiri bagaimana Serimol tergantung di atas pohon. Warga Tanggamus pun menurunkannya dan mencoba menangkapnya. Namun, Serimol langsung memberikan perlawanan sengit. Serimol mengeluarkan cakar-cakarnya untuk melawan warga Tanggamus. Serimol akhirnya berhasil melarikan diri dan warga Tanggamus kembali gagal menangkap Serimol. Sampai saat ini belum ada kejelasan bagaimana kelanjutan hidup Serimol. apakah masih berkeliaran di hutan Lampung atau sudah punah
Tanggamus juga menyimpan cerita misteri lain. Cerita ini terletak di Bendungan Batu Tegi. Bendungan Batu Tegi terkenal sebagai tempat yang mistis dan angker. Hampir tiap tahun, selalu ada masyarakat yang tewas saat berlibur di Bendungan Batu Tegi. Bendungan Batu Tegi menjadi tempat yang angker, karena pada saat awal pembangunannya, Bendungan Batu Tegi telah menelan 13 korban jiwa. 13 orang tewas akibat tertimpa bangunan terowongan yang roboh saat awal pembangunan bendungan. Tewasnya 13 orang yang merupakan pekerja bendungan tak lepas dari cerita mistis. Ada pekerja bendungan yang melihat sosok buaya putih di sekitar area proyek sebelum tewas. Namun anehnya setelah terowongan itu roboh, tidak ada orang yang melihat buaya putih di sekitar bendungan. Sampai saat ini, warga setempat di sekitar Bendungan masih sering mendengar rintihan dan teriakan para korban yang meminta tolong. Suara itu diyakini sebagai suara korban yang tewas saat terowongan roboh. Anda yang berniat mengunjungi Bendungan Batu Tegi, sebaiknya berhati-hati dan menjaga sopan santun saat berkunjung demi menghormati arwah korban yang telah tewas tertimpa terowongan pada saat pembangunan Bendungan Batu Tegi.
Binatang reptil
- Reptil adalah hewan berdarah dingin yang memiliki keunikan tiada duanya. Berkat itu reptil mampu menyita perhatian para pecinta hewan, sehingga menjadikannya hewan kesayangan.
Meski sebagian penampakannya menyeramkan, tetapi bagi para pecinta reptil, hewan ini eksotis dan cantik lho. Nah, berikut ini reptil-reptil cantik dan lucu yang populer dipelihara, dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Rabu (26/12).
1. Ball Phyton
Meski bernama Phyton, ternyata ular ini tidak sengeri namanya, lho. Ular ini tergolong kecil dengan ukuran panjang antara 90-120 cm. Jika ular ini merasa terancam atau stress, maka dia segera meringkuk dan melingkar seperti bola. Ular ini dalam pemeliharaannya sangat membutuhkan tempat yang hangat dan bersih. Ball Phyton memakan tikus yang bisa diberikan 1 minggu sekali.
2. Bearded Dragon atau Pogona
Reptil ini berasal dari Benua Australia, biasa dikembangbiakkan dengan cara ditangkar. Reptil ini sangat lembut dan ramah (tidak galak). Memiliki panjang 2 meter dengan warna cokelat dan kuning. mengapa dinamakan Naga Bearded? karena jika jiwanya terancam maka reptil ini di lehernya membentuk seperti 'jilatan api' mirip seperti naga.
Langganan:
Postingan (Atom)